Variabel Acak Diskrit dan Kontinue
VARIABEL ACAK
Variabel acak adalah suatu fungsi yang nilainya berupa
bilangan nyata yang ditentukan oleh setiap unsur dalam ruang contoh disebut
peubah acak (Walpole, 1993).
Variabel acak diskrit adalah suatu
variabel acak yang memiliki nilai dicacah, sementara variabel acak kontinu
memiliki nilai yang tak terhingga banyaknya sepanjang interval yang
tidak terputus variabel acak kontinu diperoleh dari hasil pengukuran
(Harinaldi, 2005).
Pembagian Distribusi Variabel Acak Diskrit
Distribusi variabel acak diskrit terbagi atas distribusi
seragam, distribusi binomial, distribusi multinominal, distribusi hipergeometrik, distribusi binomial negatif,
distribusi geometrik dan distribusi poisson.
Penjelasan dari setiap distribusi tersebut akan dijelaskan sebagai
berikut :
- Distribusi Seragam
Distribusi seragam diskrit adalah bila peubah acak x
mempunyai nilai X1, X2, ... , Xk, dengan peluang yang sama, maka distribusi seragam
diskritnya diberikan olehanya. (Walpole, 1993)
f(x,k) = 1/k, untuk X = X1, X2, ... , Xk.... (1)
Distribusi seragam telah menggunakan notasi f(x,k) alih-alih
f(x) untuk menunjukkan bahwa seragam itu bergantung pada parameter k
(Walpole, 1993).
Contoh:
Bila sebuah dadu setimbang dilemparkan, setiap unsur
ruang
S = {1, 2, 3, 4, 5, 6} mempunyai peluang yang sama
untuk muncul, yaitu 1/6. Oleh karena itu kita mempunyai Distribusiseragam
dengan f(x;6) = 1/6 untuk x = 1, 2, 3, 4, 5,
6.
2. Distribusi Binomial
Distribusi binomial adalah bila suatu ulangan binomial
yang mempunyai peluang keberhasilan P dan peluang kegagalan q
= 1 –p, maka distribusi peluang bagi peubah acak binomial x, yaitu
banyaknya keberhasilan dalam n ulangan yang bebas adalah (Walpole, 1993).
Umumnya suatu eksperimen atau percobaan dapat dikatakan
eksperimen binomial apabila memenuhi syarat berikut ini (Supranto, 2001) :
- Banyaknya eksperimen merupakan bilangan tetap (fixed number oftrials).
- Eksperimen mempunyai 2 hasilyang dikategorikan menjadi sukses dangagal.
- Probabilitas sukses sama pada setiap percobaan.
- Eksperimen tersebut harus bebassatu sama lainnya, artinya hasileksperimen yang satu tidak mempengaruhi hasil eksperimen lainnya.
Apabila suatu himpunan yang terdiri dari n elemen dibagi
dua, yaitu x sukses dan (n–x) gagal, maka banyaknya permutasi dari n elemen
yang diambil x setiap kali dapat dihitung berdasarkan rumus berikut (Supranto,
2001).
Komentar
Posting Komentar